Rambu
Solo
Tradisi mengantar
kepergian jenazah di Toraja ini menjadi daya tarik wisata Sulawesi. Sebab,
upacaranya digelar secara rumit tapi menarik.
Rambu Solo wajib
digelar masyarakat asli Toraja. Jika salah seorang keluarga meninggal tapi
belum digelar Rambu Solo, jenzahnya akan diperlakukan seperti orang sakit. Dia
bakal diberi makan-minum, ditidurkan di ranjang, dan bahkan diajak mengobrol.
Saking besarnya biaya
Rambu Solo, banyak warga Toraja yang harus menunggu hingga berminggu-minggu
bahkan bertahun-tahun untuk melaksanakannya. Sebab, mereka harus mengumpulkan
uang dulu sampai cukup untuk membayar seluruh prosesi yang bisa mencaapai
ratusan juta rupiah.
- Jenis-Jenis Upacara Rambu Solo
Berdasarkan status sosial orang atau tingkat ekonomi keluarga
yang diupacarakan, aluk rambu solo’ dapat dibagi menjadi 4 jenis, yaitu:
- Silli’, yakni upacara pemakaman untuk
kasta paling rendah, yaitu kasta kua-kua atau budak. Upacara jenis
ini tidak ada pemotongan hewan sebagai persembahan dan dibagi dalam beberapa
bentuk, seperti dedekan (upacara pemakaman dengan memukulkan wadah
tempat makan babi) dan pasilamun tallo manuk (pemakaman bersama
telur ayam).
- Pasangbongi, yakni upacara yang hanya
berlangsung satu malam. Yang termasuk jenis ini antara lain bai a’pa’
(persembahan empat ekor babi), si tedong tungga (persembahan satu
ekor babi), di isi (pemakaman untuk anak yang meninggal sebelum
tumbuh gigi dengan persembahan seekor babi), dan ma’ tangke patomali
(persembahan dua ekor babi).
- Di batang atau di doya tedong, yakni
upacara untuk kasta tana’ basi (bangsawan menengah) dan tana’
bulan (bangsawan tinggi). Selain kerbau, upacara jenis ini juga
mempersembahkan babi dan ayam. Upacara biasanya digelar selama 3-7 hari
berturut-turut. Pada akhir acara, dibuatkan sebuah simbuang
(menhir) sebagai monumen untuk menghormati orang yang wafat.
- Rapasan, yakni upacara khusus bagi
golongan tana’ bulan (bangsawan tinggi) yang digelar selama 3 hari
3 malam. Termasuk upacara jenis ini, antara lain rapasan diongan (rapasan
tingkat rendah hanya memenuhi syarat minimal persembahan 9-12 kerbau), rapasan
sundun (rapasan lengkap persembahan 24 ekor kerbau dan babi tak
terbatas), dan rapasan sapu randanan (rapasan simbolik dengan
persembahan yang diandaikan 30 ekor kerbau).
Komentar
Posting Komentar