TRADISI POTONG JARI DI PAPUA
Banyaknya kebudayaan yang di miliki
Negara Indonesia yang kita cintai ini menjadi pusat perhatian masyarakat
nasional maupun internasional. Contoh nya tradisi yang berada di Provinsi Papua
yaitu Potong Jari khususnya yang dilakukan oleh Suku Dani.
Artikel ini akan admin buat sebagai bahan makalah kebudayaan yang ada di Papua
sekaligus memperkenalkan seni budaya unik yang ada di Indonesia ke Mancanegara.
Mengapa Harus
Potong Jari ?
Mungkin itu pertanyaan yang melintas
dipikiran kita bukan ! Setiap orang yang meninggal biasanya dilakukan syukuran
atau kirim doa oleh sebagian orang namun berbeda dengan yang dilakukan oleh
suku dani ketika kehilangan anggota keluarganya. Tradisi potong jari atau
disebut Iki Palek mempunyai arti tersendiri yaitu untuk menunjukkan rasa
kehilangan ketika terdapat salah satu anggota keluarganya yang
meninggal.
Menurut kita ini adalah budaya yang
bisa dibilang cukup ekstrem kali yah, namun bagi suku dani ritual potong jari
yang dilakukannya adalah cara yang lebih baik untuk mengungkapkan rasa
kehilangan. Walaupun terasa sakit namun hal tersebut melambangkan hati dan jiwa
yang tercabik-cabik karena rasa kehilangan.
Pedoman dasar lainnya adalah
"Wene opakima dapulik welaikarek mekehasik" dengan pengertian dalam
kehidupan bersama dalam :
- Satu
marga
- Satu
keluarga
- Satu
honai (rumah)
- Satu
leluhur
- Satu
suku
- Satu
sejarah
- dll
Kebersamaan adalah hal yang
terpenting bagi masyarakat pegunungan tengah papua. Rasa kehilangan dan
kesedihan serta luka hati akan sembuh jika luka di jari sudah tidak terasa
sakit lagi. Maka perwujudan rasa cinta dan kehilangan dengan melakukan potong jari
(iki palek) merupakan hal yang lebih baik.
Tradisi iki palek (potong jari)
sendiri hanya dilakukan oleh wanita yang tertua dari keluarga/saudara yang
ditinggalkan. Maka tidak aneh jika kita ke papua kebanyakan wanita suku dani
yang tidak memiliki jari, namun dalam kenyataannya ada juga pria yang melakukan
potong jari namun lebih banyak wanitanya.
Komentar
Posting Komentar